Derby Merseyside memang selalu sarat ketegangan, tapi tak jarang justru wasit yang menciptakan kontroversi, apalagi sampai menganulir gol menit akhir.
Derby Merseyside memiliki daya tariknya sendiri di mata pecinta sepakbola. Entah karena kualitas pemain yang seimbang atau sejarah rivalitasnya, pertandingan Liverpool lawan Everton selalu pantas untuk ditunggu. Deretan laga yang telah berlalu pun turut membumbui kisah persaingan duo Merseyside. Ada intensitas, emosi, dan tak lupa kontroversi yang meramaikan laga di lapangan hijau. Info Judi
Bicara tentang kontroversi derby Merseyside, ada satu peristiwa yang kiranya tidak akan dilupakan oleh fans Everton. Peristiwa itu terjadi di pengujung laga Liga Primer Inggris kontra Liverpool di Goodison Park pada April 2000 dan bakal terus diingat karena pengaruhnya terhadap ambisi The Toffees lolos ke zona Eropa. Kontroversi Graham Poll, kurang lebih begitulah fans Everton menyebut peristiwa luka tersebut. Info Judi
Pagelaran derby Merseyside pada saat itu memang sedang panas-panasnya. Tidak hanya mengundang decak kagum dengan kemampuan tim, benturan antarfisik bahkan kerap kali membuat urat leher pemain keluar. Beberapa momen membuat The Reds dan The Toffees berkerumun untuk mengepung wasit, apalagi ketika ada drama yang dilakukan pemain usai pelanggaran. Info Judi
Kendati begitu, Everton ada di atas angin dan menguasai jalannya pertandingan. Klub yang diasuh oleh Walter Smith itu memaksa Liverpool untuk bertahan nyaris sepanjang laga. Mark Hughes dan Nick Barmby tampi gemilang untuk memaksa Sander Westerveld melakukan rangkaian penyelamatan krusial Info Judi
Adapun momen kontroversial itu bermula di menit tambahan, seiring laga mendekati peluit panjang. Westerveld terburu-buru mengeksekusi sepakan bebas dari luar kotak penalti, tapi malah terburu-buru dan mengoper bola pada Don Hutchison. Gelandang Everton itu langsung menggelindingkan bola ke gawang The Reds . Info Judi
Para pemain Everton langsung berlari merayakan kemenangan, tapi wajah girang mereka langsung kuyu begitu mendengar Poll meniup peluitnya. Semula, sang wasit mengatakan Hutchison terlalu dekat dengan bola ketika sepakan bebas, tapi kemudian mengklaim laga sudah berakhir sebelum bola masuk ke gawang. Pernyataan kontradiksi inilah yang membuat fans Everton murka. Info Judi
“Saya mengecek jam tangan saya dan melihat bahwa itu adalah tendangan terakhir dalam pertandingan,” ujar Poll seusai lagai. Kami telah menghitung jumlah waktu tambahan yang tepat, jadi saya meniup peluit. Saya meniupnya tepat saat ia menendang bola, tapi beberapa pemain terlalu girang seperti biasanya di laga derby. Tapi saya sangat jernih dalam berpikir.” Info Judi
Ucapan Poll tentu dibantah oleh kehadiran tayangan ulang. Ketika menyimak lagi pertandingan tersebut, sang wasit kedapatan meniup peluit setelah bola masuk ke gawang Liverpool. Namun palu telah dipukulkan dan tidak mungkin mengubah hasil pertandingan. Everton harus puas dengan satu poin dan harapan mereka untuk ikut Piala Intertoto terpaksa menguap. Info Judi
Tujuh tahun kemudian, Poll meralat ucapannya dan mengatakan gol Hutchinson adalah sahih. “Saya ingat ketika saya membuat keputusan di menit akhir laga derby Everton-Liverpool dan menganulir gol yang seharusnya adalah gol bagus. Saya berusaha menjelaskan keputusan itu dan setelah saya menonton kembali tayangan ulangnya, saya pikir seharusnya saya menutup mulut saya!” Info Judi
Well , mungkin periode tujuh tahun tak membuat fans Everton lupa akan sakit hati tersebut, tapi Poll tentu sudah dimaafkan - walau butuh waktu lama untuk mengakui kesalahannya. Info Judi
Info Judi , Judi Bola, Taruhan Bola, Casino, Live Casino, Slot Game, E-Slot, Online Betting, Judi, Baccarat, Sicbo, Roulette,Info Judi , Judi Bola, Taruhan Bola, Casino, Live Casino, Slot Game, E-Slot, Online Betting, Judi, Baccarat, Sicbo, Roulette ,Info Judi , Judi Bola, Taruhan Bola, Casino, Live Casino, Slot Game, E-Slot, Online Betting, Judi, Baccarat, Sicbo, Roulette
0 komentar:
Posting Komentar